Tuesday, July 15, 2014

Book Review : "The False Prince" by Jennifer A. Nielsen



Dear all,

Sudah lama sekali saya tidak membaca buku medieval yang bertemakan kerajaan. Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Jennifer A. Nielsen yang membangkitkan kembali semangat saya dalam membaca novel bertemakan kerajaan. Pertama kali saya melihat buku "The False Prince" yang ditulis oleh Jennifer A. Nielsen, saya langsung beranggapan bahwa buku ini bersifat kekanak-kanakan karena covernya yang menggunakan karakter anak kecil dan tokoh utamanya seorang anak kecil. Dan saya pun tidak membeli buku tersebut meskipun saya merasa bahwa buku tersebut menarik. Beberapa kali melihat buku tersebut terpajang di Gramedia pun tidak membuat saya menjadi ingin membaca buku tersebut. Baru pada suatu hari ketika Gramedia mengadakan promo 25% bagi para member Kompas Gramedia Value Card, saya melihat sebuah buku berjudul "The Runaway King" yang menurut saya sangat menarik. Kok bisa ? Bagaimana tidak, sejak dulu saya memiliki kelemahan bagi buku-buku yang memiliki tokoh utama adalah raja. Covernya pun kali ini dibuat dengan menggunakan warna hijau dan simbol pedang dengan ukiran gagang pedang seperti pada zaman dahulu kala. Hal ini membuat saya langsung tertarik dengan novel tersebut.

Tidak dapat dibayangkan betapa kagetnya saya, ketika mengetahui bahwa buku "The Runaway King" merupakan buku kedua dari trilogy "Takhta" dimana "The False Prince" merupakan buku pertamanya. Kontan saat itu saya langsung yakin bahwa saya harus membeli kedua buku tersebut. Dan eng ing eng, akhirnya saya pun membeli kedua buku tersebut. Tentunya semangat ini semakin didorong dengan adanya promo 25% dari Gramedia ^^. Setelah pulang, saya pun langsung membaca buku "The False Prince". Buku ini sangat menarik. Sejak pertama kali membaca, saya seolah tidak dapat melepaskan diri dari keasyikan membaca kata demi kata. Dan tanpa sadar, saya dapat menyelesaikan buku tersebut dengan cepat. Dari segi cerita, buku ini sangat unik karena ceritanya menggunakan tokoh seorang anak kecil yang bahkan bisa dibilang masih bocah, tetapi memiliki alur yang sangat dewasa. 

Tokoh utamanya bernama Sage. Dia adalah seorang anak yatim piatu di sebuah negara Carthya. Pada suatu hari dia diculik oleh seorang bangsawan bernama Bevin Connor untuk menjalankan sebuah rencana yang sangat mustahil yaitu menyamar menjadi seorang pangeran. Kontan, Sage pun menolak rencana tersebut, namun apa daya Connor mengancam akan membunuh mereka yang menolak atau memberitahukan rencana tersebut. Dengan pilihan kematian atau ikut berpura-pura menyamar sebagai pangeran, Sage pun berusaha dengan sungguh-sungguh agar terpilih menjadi sang pangeran. Dalam cerita ini, Sage memiliki 2 orang rival yaitu Tobias seorang kutu buku yang berbahaya dan Roden pemberontak yang memiliki ambisi. Sebagai pembaca, kita diajak untuk mengikuti perjuangan Sage dalam usahanya menjadi seorang pangeran bersama dengan kesulitan-kesulitan yang harus dihadapinya.

Dari segi penulisan, Jennifer A. Nielsen dapat menuliskannya dengan sangat baik. Setiap kata-kata yang ada di buku ini tidak ada yang sia-sia, tetapi semakin membawa kita untuk terhanyut dalam alur cerita yang menawan dan menyentuh perasaan. Bagi para pencinta novel yang bertemakan kerajaan, saya sangat merekomendasikan buku ini karena ceritanya yang sederhana namun istimewa. Saya pun tidak sabar untuk membaca novel keduanya. Great job for Ms. Jennifer A. Nielsen. Cannot wait for Gramedia to published the third novels. ^^

Have a great day, everyone

Regards, 
Angela

No comments:

Post a Comment

Thank you for your comment